Monday, September 2, 2013

Liga Inggris, Aku Bocahmu!

Malam tadi, adalah malam yg sangat menyenangkan bagi saya.. Liverpool menang, weekend bareng pacar, dan makan konro bakar.. Kalau hari kemarin boleh saya beri nilai mungkin 9out of 10.. Saya menonton laga Liverpool kontra Manchester United di sebuah cafe di bilangan ampera bersama teman-teman dari Bigreds.. Beberapa hari sebelum match tersebut, saya sempat diwawancarai oleh situs resmi Liverpool untuk Indonesia.. Dan jawaban saya terlihat cari aman, padahal saya memang tidak tahu harus berkata apa tentang laga tersebut.. Saya takut berandai-andai, tapi juga takut pesimis.. Pasca kemenangan liverpool, saya tidak menulis banyak di akun twitter saya (@jojosuherman).. Hanya sebatas candaan pada sesama pendukung Liverpool yg berbunyi "Bobo pules" isyarat bahwa kemenangan Liverpool berdampak baik bagi pendukung-pendukungnya.. Setelah saya mendapat kabar bahwa Arsenal mengalahkan Spurs, ini berarti Liverpool menjadi pemuncak klasmen sementara dengan 9poin.. Saya cukup asing dan langka dengan pemandangan itu.. Terakhir saya bisa melihat pemandangan itu hingga gameweek ke 3 adalah di FIFA 12.. Ya, game itu memang jadi satu-satu nya alat bagi saya untuk berfantasi se-liar mungkin tentang liverpool.. Tapi kali ini beda, ini bukan game.. Saya masih cukup tertegun karena liverpool memang belum pernah secerah ini dalam mengawali musim sejak era Premier League.. Sehingga dengan maksud guyon, saya melontarkan tweet yg kurang lebih berisi, "Gimana kalo liga nya di-stop sampai sini aja?" Tentu saja maksud saya adalah tertuju pada Throphy Liga Inggris yang belum pernah dicicipi Steven Gerrard.. Respon tertawa saya dapatkan dari sesama pendukung liverpool, seolah menyetujui ide sampah saya tersebut.. Timeline begitu damai hingga akhirnya beberapa fans dari ManUtd justru terlihat kesal dan mulai berdatanganlah fans Liverpool yang sejenis.. Kurang lebih isinya begini: Fans MU: "Payah! Gapernah juara ya gini ini!" "Yaelah! Baru sekali di puncak aja sombong!" FansLiverpool: "Enak aja! Kita harus berjuang dong sampai akhir!" "Karbitan sih lo jo! Maunya Instan! Dan masih banyak lagi sejenisnya. Saya sendiri tidak yakin liverpool bisa di puncak klasmen terus, dan saya juga tidak yakin United mau terus-terusan ada di posisi itu.. Mereka pasti melakukan sesuatu.. Tapi melihat respon yang menggelitik, saya pun melanjutkan pengomporan.. Hal ini memang bukan hal baru, tapi ternyata twitter belum berubah. Saya sudah sangat lama tidak 'nyemplung' ke kumpulan mereka. Maka saya kira hal hal seperti itu sudah punah. Rupanya masih ada dan bertambah parah. Saya justru coba 'ngomporin' kedua kelompok yang saya rasa ayahnya adalah pemegang saham klub-klub tersebut.. Saya mau tahu, sampai mana sih mereka ini kuat? Lalu "apa sih yg dicari poin nya?" Dan benar saja, saya tidak butuh waktu lama untuk melihat orang-orang ini ribut masalah piala.. (Sebelum akhirnya saya ikut nyebur juga bahas ginian demi melihat mereka bersikap serupa) Lucu. Karena saya tau, bahas kayak ginian ga akan ada ujungnya.. Tim anda juara hari ini pun tidak akan membungkan suporter lawan.. Misalnya, dulu saat Liverpool menang melawan MU (sekitar 2,5 thn lalu), tetap saja ada yg berkata, "Yang penting di klasmen kita unggul!" Lalu saat kemarin liverpool ada di puncak klasmen, tetap saja ada ucapan, "Yang penting 20 throphy liga!" Ga akan ada abisnya, yg satu bangga sama 20 gelar Liga domestik, yg satu lagi ngandalin 5 piala Liga Champions. Itu aja terus diadu sampe mbulet.. Dulu pas SMA saya juga pernah ada di posisi mereka.. Tapi ya itu, lama2 capek sendiri.. Akhirnya cuti dulu dari hal-hal seperti itu.. Dan males balik.. Setiap hari saya nerima tweet "YNWA: You'll Never Win Again" dan "GGMU: Gagak Gagal Man United!" disertai emoticon ngakak seolah itu lelucon segar yang baru saja mereka ciptakan.. Dan anehnya walaupun MU atau LFC baru saja menang, tweet itu akan terus dilontarkan.. Saya tidak bicara soal banter saat nobar atau chants yang 'meledek' rival, selama masih dalam taraf seperti itu ya wajar saja.. Atau memberi "Boooo" terhadap tim lawan itu hal yg lumrah.. Bahkan sampai pagi tadi, tweet-tweet 'tidak terima' masih ada di TL saya, dan fans Liverpool juga masih ada yg nanggepin.. Saya pernah di Fase itu, saya mengerti isi hati mereka, sebagai alumni, saya cuma pesan, jangan lama-lama di fase itu.. Nanti malu. Juga kalo bisa yg udah gede jangan ikutan, malu ah.. Itu mainan anak SMP atau mentok-mentok SMA.. Positif Thinking nya, kenapa mereka bisa ngetweet se-radikal itu? (Ini kemungkinan-kemungkinan menurut saya) 1. Mereka pengen tweetnya dibales. 2.Mereka adalah jomblo desperate. 3.Mereka yakin betul, membela klub favorit nan jauh disana akan mendapat pahala. 4. Mereka digaji klub idola nya. Akhir kata, seperti kata sebuah grup legendaris asal Inggris............One Direction: "Baby you light up my world, like nobody else.." Apa maksudnya? Tidak ada. Saya Directioners! :3